Di zaman ketika ruang diskusi semakin bising tapi justru miskin makna, kita sedang mengalami krisis yang sering tak disadari: krisis keberanian berpikir kritis. Semakin banyak orang memilih diam karena takut disalahpahami. Takut diserang. Takut dibungkam.
Opini yang jujur kini terasa seperti senjata makan tuan. Satu kalimat bisa jadi bumerang. Dan akhirnya, kita semua terjebak dalam budaya “aman”, berkata sesuai arus, menyembunyikan keresahan.
Tapi di tengah suara yang seragam itu, muncul seorang figur yang bicara tidak untuk viral, tapi untuk menyentuh akal dan hati.
Hari ini, kita akan menyelami kisah seorang figur yang mungkin tidak sering muncul di media arus utama, tapi suara dan karyanya menggema kuat di ruang digital Indonesia.
Dia bukan artis, bukan politisi, bukan pejabat negara, namun apa yang ia suarakan menyentuh ribuan bahkan jutaan orang. Dialah Ferry Irwandi – seorang kreator konten, penulis, sutradara, dan pendiri Malaka Project, yang telah menjadi simbol pemikiran kritis dan suara kebenaran dalam dunia digital yang sering kali bising dan penuh manipulasi.