Literasi – Gemini Mursela Putri merupakan seorang Sosialisator Program Literasi Nasional (SPL Nasional) angkatan 2019, dari daerah Dharmasraya. Selain menjalani aktivitas bersama Nyalanesia di Festival Literasi Dharmasraya, ia juga sedang merintis bisnis di bidang fashion dan kuliner.
Membicarakan mengenai dunia literasi, banyak faktor yang membuatnya tertarik menggeluti dunia tersebut. Salah satu faktornya adalah ketika ia membuat skripsi, banyak sekali mahasiswa/i yang mengeluh susahnya mencari ide atau judul dalam membuat skripsi. Kenapa demikian? Menurutnya, hal tersebut karena minimnya minat baca dan tulis. Minat baca dan tulis ini seharusnya bukan sejak kuliah, melainkan sejak dini.
“Oleh sebab itu, saya sangat setuju dan mendukung, serta ingin ikut serta dalam program Nyalanesia,” imbuh wanita yang kerap disapa Putri ini.
Hal terbesar yang menggerakkannya menjadi SPL Nasional, yaitu ingin setiap orang tua bangga terhadap anaknya yang gemar akan budaya menulis dan membaca hingga dapat menerbitkan karyanya
“Karena karya akan tetap abadi dan dikenang sampai akhir hayat,” imbuhnya
Kalau membahas budaya literasi, di Indonesia khususnya di Dharmasraya, budaya literasi masih jauh dari harapan. Menurutnya, saat ini kita baru memberi peluang, yang mana peluang itu belum tentu mereka terima matang-matang.
“Tugas kita masih banyak, mata kita masih harus jeli dalam melihat, telinga kita masih harus peka dalam mendengar, dan otak kita masih harus tajam dalam menganalisa,” imbuhnya.
Solusi yang paling solutif menurutnya adalah dengan pendekatan tentang kebermanfaatan literasi, karena ini kerja yang amat susah, butuh kesabaran dan ketekunan. Karena edukasi tidak hanya ke siswa, guru, kepala sekolah ataupun dengan instansi. Akan tetapi menurut Putri, juga dengan orang tua, yang kita tahu, tidak semua orang tua melek akan ilmu pengetahuan.
“Harapan saya untuk budaya literasi negara kita, dengan cara semua harus yakin tanpa ada ragu bahwasanya kita Indonesia pasti mampu menciptakan generasi muda bangsa yang melek akan kemajuan, ilmu pengetahuan, dan literasi.” pungkas Putri.