KANJENG NABI DAN RENCANA MENYELESAIKAN SKRIPSI

KANJENG NABI DAN RENCANA MENYELESAIKAN SKRIPSI

Teruntuk: Kawan-kawan Kuliah Angkatan 2011, 2012, 2013 dan 2014 dimana pun berada

Jika hidup tidak ada yang perlu dikutuk dan kawan-kawan tidak terlalu sibuk, izinkan saya berbagi cerita sambil mengusir kantuk.

Menurut kawan-kawan, mengapa gaji Direktur lebih besar dari pada gaji seorang Kepala Bagian? Juga, dibanding Kuli Bangunan? Padahal, kerjanya cuma meeting dan tanda tangan?

Menurut kawan-kawan, mengapa Kanjeng Nabi Rasulullah SAW lebih mulia dibanding nabi-nabi dan rasul lainnya? Padahal, ‘kerjanya cuma’ melengkapi ajaran sebelumnya.

Dan menurut kawan-kawan, mengapa banyak perempuan yang kemudian meninggalkan pacarnya yang gaul & tampan, lalu memilih laki-laki dengan wajah pas-pasan namun berani menyelenggarakan lamaran?

Tentu jawabannya akan sangat beragam, dan cukup menarik untuk kita diskusikan. Akan tetapi, jika saya diminta untuk memberikan satu jawaban inti, maka jawaban berjudul TANGGUNG JAWAB akan saya sodorkan sepenuh hati.

Ya. Tanggung Jawab.

Direktur dibebani tanggung jawab atas segala bentuk kepentingan perusahaan, pegawai, mitra dan pelanggan.

Nabi-nabi & Rasul sebelumnya diutus ‘hanya’ untuk umat tertentu dengan spesifikasi area dan problematika tertentu. Akan tetapi, Kanjeng Nabi, diutus sebagai penyempurna agama, dan untuk seluruh umat manusia.

Pun dengan cowok gaul dan tampan. Pada akhirnya juga akan digulung oleh lelaki yang berani menyelenggarakan lamaran.

Semuanya diukur oleh keberaniannya untuk menyelesaikan tanggung jawabnya. Pada dirinya, juga pada orang di sekitarnya.

Lalu sesekali, bolehlah kita berbicara tentang SKRIPSI. Sebuah laporan setebal 200-an halaman, yang bisa menjadi tolak ukur tanggung jawab seseorang dalam menjalankan kehidupan, untuk sekarang dan di masa depan.

Saya tentu belum ingin melakukan labelisasi pada Skripsi: bermanfaat atau tidak, gampang atau susah sekali. Tapi mari, kita berbicara tentang pentingnya menyelesaikan Skripsi, dalam rangka melatih dan menguji tanggung jawab kita sebagai mahasiswa, anak, calon suami atau istri, juga pada diri sendiri.

Saya hanya ingin bertanya. Bagaimana mungkin kita bisa meniti karir yang gemilang di masa depan, jika tanggung jawab menyelesaikan skripsi yang nyata di hadapan tidak bisa kita selesaikan?

Bagaimana mungkin kita bisa menjanjikan bakti dan kebahagiaan pada orang tua kita ke depan, jika kuliah yang telah mereka biayai dengan keringat, doa, rasa tertekan, harapan, bahkan uang pinjaman, tidak bisa kita tuntaskan?

Orang tua kita, berkewajiban untuk mendidik kita. Agar baik masa depan kita, agar baik akhlak dan kontribusi kita. Ya. Mereka mungkin salah dalam memilihkan kita jurusan. Tapi demi Allah, mereka hanya kurang paham dan hanya berupaya menunaikan kewajiban. Kelak, mereka akan dimintai tanggung jawab oleh Allah SWT. Lantas jika kita tidak menyelesaikan apa yang telah menjadi upaya mereka, betapa kecewa dan khawatirnya hati mereka? Inikah yang pantas kita sebut janji untuk berbakti dan membahagiakan mereka suatu saat nanti? Ah. Tai.

Lalu, bagiamana mungkin kita berani bermimpi menyelenggarakan rumah tangga yang sejahtera, penuh cinta, dan diberkahi Allah SWT bersama sosok calon pasangan yang setiap hari kita idam-idamkan? Sedang skripsi yang tengah menjadi tanggung jawab kita hari ini, tidak kunjung kita tangani dengan sepenuh hati?

Ada jutaan kasus perselingkuhan, perceraian, ketidak-harmonisan dalam rumah tangga yang telah terjadi dan akan terus terjadi. Yang kesemuanya logis terjadi, karena kurangnya rasa dan upaya bertanggung jawab sebagai suami-istri. Tanggung jawab menghidup-bahagia-berkahkan keluarga, ialah separuh dari agama. Sesuatu yang hampir mustahil kita tuntaskan, jika Skripsi yang hanya satu per sekian juta dari total tanggung jawab berkeluarga, tak kunjung berhasil kita selesaikan juga.

Pada akhirnya, skripsi kita barangkali tidak penting untuk masyarakat dan hanya berisi omong kosong belaka. Tapi percayalah. Skripsi amat sangat super duper penting bagi pertumbuhan kita di masa yang akan datang. Skripsi adalah tempat melatih kadar dan kapasitas tanggung jawab kita, yang dianugerahkan Tuhan sebagai bentuk pendidikan dan kasih sayang-Nya kepada kita.

Mulailah BERUPAYA DAN BERKOMITMEN untuk menyelesaikan skripsimu hari ini. Maju selangkah ke depan, dan lihatlah masa depan yang gemilang dan penuh kebahagiaan–di antara lembar-lembar keringat dan doa untuk skripsi yang telah tuntas engkau pertanggung-jawabkan.

Oleh: Lenang Manggala
Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia 

Ditulis sebagai upaya, sebagai doa, dan sebagai bentuk cinta.

Terima kasih bagi Anda yang berkenan menyampaikan tulisan ini kepada sesiapa yang sekiranya membutuhkan. Semoga menjadi amalan yang menjadi sebab datangnya keajaiban Tuhan.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
SEKOLAH LITERASI NASIONAL (SLN)

Sekolah Literasi Nasional adalah program yang memfasilitasi sekolah secara utuh untuk menciptakan transformasi literasi dan pendidikan berkemerdekaan. Seluruh siswa dan guru, selama 1 tahun penuh akan didampingi untuk meningkatkan kompetensi, prestasi dan melahirkan output berupa karya, sertifikasi, dan proyek-proyek berdampak.

Program ini dirancang khusus agar sekolah dapat dengan mudah dan optimal dalam mengimplementasikan program 6 Literasi Dasar GLS, serta implementasi Project Based Learning dan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka.

GERAKAN SEKOLAH MENULIS BUKU (GSMB) NASIONAL

Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional (GSMB Nasional) adalah sebuah program pengembangan literasi sekolah terpadu, yang memfasilitasi seluruh siswa dan guru jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK untuk berkarya dan menerbitkan buku, mendapatkan pelatihan dan sertifikasi kompetensi, pendampingan pengembangan program literasi, serta kompetisi berliterasi paling bergengsi di tingkat nasional dengan total hadiah ratusan juta rupiah. Program ini telah terselenggara 7 tahun dan telah diikuti ribuan sekolah dari 35 provinsi di Indonesia.

AKADEMISI MENULIS BUKU (AMB) BOOTCAMP

Akademisi Menulis Buku Bootcamp adalah program pelatihan intensif dan fasilitasi penerbitan buku yang diperuntukkan bagi guru dan dosen dari 0 sampai terbit.

Melalui program ini, para peserta dijamin #7MingguTerbitkanBuku, berkat dukungan 3 mentor berpengalaman dan paket fasilitas pelatihan menulis + penerbitan + percetakan + launching + promosi buku.

NEXTGEN TEACHER ACADEMY (NTA)


NextGen Teacher Academy adalah program Online Bootcamp interaktif selama 30 hari yang didesain secara khusus untuk para guru dan dosen di Indonesia. Dengan metode pelatihan yang mengedepankan pendampingan intensif, berbasis keahlian praktis dan memiliki output berupa karya nyata, program ini didedikasikan untuk melahirkan generasi baru para pendidik masa depan yang kreatif, sejahtera dan mampu memberikan dampak berkelanjutan.

TEACHER MASTERCLASS (TMC)

Teacher Masterclass adalah program workshop intensif nasional untuk guru dan dosen guna meningkatkan kualitas diri, melalui 4 kelas eksklusif yakni Kelas Inovasi, Kelas Pemikiran, Kelas Literasi dan Kelas Transformasi, dengan konsep kegiatan edutainment yang berbasis praktik dan output karya.

SERTIFIKASI BNSP

Sertifikasi BNSP Selamat datang di laman Sertifikasi BNSP yang dipersembahkan oleh Nyalanesia. Bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dengan praktisi trainer/instruktur dan asesor resmi bersertifikasi BNSP.

Sertifikat BNSP adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai bukti bahwa Bapak/Ibu telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan untuk suatu profesi.

Artikel
Terkait

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x