KONSEPSI ENERGI: MENGUNGKAP INTI RAHASIA MERAIH KESUKSESAN ILLAHI - Nyalanesia
Search
Close this search box.
KONSEPSI ENERGI: MENGUNGKAP INTI RAHASIA MERAIH KESUKSESAN ILLAHI

Ini adalah tentang bagaimana saat beberapa tahun silam saya bertanya: jika saya tidak bercita-cita menjadi Fisikawan, untuk apa saya belajar fisika? Untuk menghitung berapa jumlah kandungan elektron yang ada di dalam setiap bakso yang dijual Pak Sugiman? Tentu tidak kan?

Dan sungguh, betapa fisika tidak ada gunanya bagi kehidupan saya, sampai beberapa waktu yang lalu saya bertanya: apa yang harus saya lakukan agar berhasil meraih kesuksesan dan membangun rumah untuk calon istri saya?

Tentu kita tahu perihal salah satu teori penciptaan alam semesta paling populer yang disebut Teori Big Bang. Teori yang secara sederhananya menjelaskan bahwa alam semesta yang kini kita huni, tercipta berkat adanya ledakan energi. Dan tentu kita tahu bahwa Allah SWT bukanlah mahkluk yang berwujud dan tidak bisa kita samakan dengan apapun juga. Ia adalah Dzat. Yang Maha Dahsyat.

Jika ilmu modern berhasil menemukan bahwa seluruh yang ada di alam semesta ini adalah sekumpulan energi, maka kita tahu, bahwa Allah Sang Maha Pencipta lah yang menciptakan energi tersebut. Bahwa Allah lah yang mengkreasikan ledakan energi dalam Teori Big Bang (jika memang benar) tersebut. Maka berpijak dari itu semua, kita bisa tahu, bagaimana rahasia meraih kesuksesan sebagaimana yang kita mau.

Dalam teori kekekalan energi disebutkan, bahwa energi (yang sudah ada ini) bersifat kekal: tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan. Energi hanya bisa berpindah dan bertransformasi pada bentuk yang lain. Manusia menanam padi, padi tumbuh, menjadi nasi, dikonsumsi manusia, lalu membuat manusia bisa menanam padi lagi. Itulah energi yang berpindah dan bertransformasi.

Dalam firman-Nya, Allah menjelaskan bahwa manusia diciptakan sebagai mahkluk yang paling sempurna. Jauh lebih baik dari segala mahkluk yang pernah diciptakan-Nya. Lalu, apa yang membuat kita menjadi mahkluk paling sempurna? Tentu hanya Allah lah yang dengan sempurna mengetahuinya.

Namun, jika boleh menduga-duga, mendasar beberapa fakta yang ada, bisa jadi ini karena Allah telah mengaruniai kita akal pikiran. Sebuah software yang tidak ter-instal pada mahkluk-mahkluk ciptaan Allah lainnya. Maka ketika Allah menunjuk kita sebagai Khalifah di muka bumi, lalu teori filsafat dan psikologi menyatakan bahwa kehidupan ini ditentukan oleh pikiran kita, tentu kita menjadi menemukan korelasi antara anugerah akal pikiran dengan tugas kita menjadi Khalifah Fil Ardh. Dengan akal pikiran, kita akan bisa ‘mengelola’ kehidupan ini menjadi sebaik yang Allah inginkan. Itulah tugas yang harus kita tunaikan.

Teori psikologi modern menyebutkan, segala sesuatu yang ada dan terjadi di dunia ini bersifat netral. Pikiran kitalah yang membuatnya menjadi bermuatan energi positif atau negatif. Sederhananya, kehidupan ini seperti pisau. Menjadi positif ketika kita gunakan untuk mengupas mangga yang akan kita suapkan untuk pasangan kita. Dan menjadi negatif jika pisau tersebut kita menggunakan untuk membunuh pasangan kita.

Kiriman Menarik Lainnya:  Harapan dan Literasi

Pun dengan kegagalan. Kegagalan bisa menjadi petaka yang menghancurkan kehidupan seseorang, yang di sisi lain juga menjadi sebab dan awal mula kesuksesan seseorang. Semuanya tergantung pikiran dan prespektif kita. Apapun juga.

Di seminar-seminar mengatakan, kalau ingin meraih kesuksesan, kita harus terhubung dengan energi-energi positif, dan menjauhi segala sesuatu yang bermuatan energi negatif. Lalu apa yang sebenarnya disebut energi positif dan energi negatif, jika segala sesuatunya itu bersifat netral namun dapat berubah menjadi positif maupun negatif?

Allah SWT ialah yang maha menciptakan dan memiliki energi. Maka kita seharusnya paham, bahwa energi positif adalah ridho Allah, dan energi negatif adalah murka Allah. Maka jelas sudah, meraih kesuksesan berarti meraih ridho Allah SWT. Saya meyakininya dengan sempurna.

Iya. Lalu, bagaimana kita mengumpulkan energi positif untuk menyukseskan kehidupan kita ini?

Astaghfirullah hal adziiiiiim. Sebagai muslim, tentunya kita tidak perlu pusing apalagi pening. Apa kita lupa, kalau kita memiliki Al-Quran yang menjadi buku pedoman sekaligus ensiklopedia untuk meraih ridho Allah atau yang dimaksud dengan energi positif di dunia?

Allah berjanji akan mengayakan hambanya yang gemar bersedakah. Lalu lihat, berapa total sedekah yang dilakukan Bill Gates hingga menjadikannya sebagai salah satu orang terkaya di dunia.

Allah memerintahkan kita untuk melakukan khitan. Dan lihat, betapa ilmu kedokteran menyatakan betapa besar manfaat khitan untuk kesehatan.

Masihkah kita perlu meragukan Al-Quran? Sebuah buku pedoman kehidupan yang selamanya akan sesuai dengan segala harapan dan tantangan kita dalam menjalani kehidupan. Yang akan selalu sesuai dijadikan panutan oleh siapapun juga: tak peduli seburuk, semiskin, sebodoh dan seterbatasnya kita, maupun sebaliknya.

Hukum Sebab-Akibat, Law Attraction, atau apapun namanya yang kerap menjadi dasar seseorang belajar memahami jalan menuju kesuksesan, sesungguhnya juga telah jelas dalam Al-Quran. Jika kita melakukan hal baik, bahkan sebesar biji zarah pun, kita akan mendapatkan balasan kebaikan. Jika kita percaya bahwa Allah Maha Mengabulkan Doa, maka akan terwujudlah cita-cita kita. Allah adalah sebagaimana yang kita sangkakan. Itulah kunci meraih kesuksesan yang sebenarnya begitu dekat, mudah, dan tertera jelas dalam Al-Quran.

Hingga akhirnya kita akan memahaminya: jika sesungguhnya, kita lah yang membutuhkan keimanan dan amal ibadah. Bukan Allah. Dan betapa kita akan bersyukur tak terkira, ketika kita menyadari tatkala Allah memerintahkan atau melarang ‘A’, sesungguhnya itu untuk kebaikan kita. Sesungguhnya, itu adalah bentuk Rohman-Rahim-Nya kepada kita.

Mengenal konsepsi energi sesungguhnya juga bisa membuat kita jauh lebih mengerti. Bahwa kehidupan ini tidak hanya bermula dan berakhir di dunia ini saja. Karena dalam konsep kekekalan energi, tidak ada yang disebut dengan kematian. Hari ini kita adalah sebuah energi yang berbentuk manusia. Setelah itu, kita akan tetap menjadi energi, namun dengan wujud yang berbeda. Yang terus hidup di alam barzah, alam akhirat, hingga Sang Pencipta Energi benar-benar memusnahkan energi kita.

Kiriman Menarik Lainnya:  Penganugerahan Juara dan Peluncuran Buku Sekolah Pemenang Gebyar Literasi Tulungagung

Pun mungkin juga bisa menjadi jawaban. Bagaimana korelasi antara jenis muatan energi dengan kehidupan kita nantinya. Rezeki berlimpah di alam kubur, maupun kenikmatan surga di akhirat nantinya, begitu berpadu-padan dengan energi positif yang telah kita lakukan selama di dunia. Juga sebaliknya.

Pun jika Anda memiliki pertanyaan perihal kebahagiaan, jodoh, fasilitas surga, atau doa yang tak kunjung terkabulkan. Dengan mempelajari konsepsi energi, mungkin Anda akan menemukan jawaban atas segala pertanyaan ini.

Namun, sebelum kita jauh bertualang menemukan Allah SWT dengan media mempelajari konsepsi energi, mari kita berdoa dan mengucap terima kasih kepada guru-guru kita. Mungkin kita pernah membenci dan heran mengapa guru-guru kita mengajarkan ini-itu yang menurut kita tidak ada gunanya.

Tapi nyatanya, Allah telah melimpahkan cahaya-Nya kepada kita, melalui Bapak/Ibu Guru yang telah mendidik kita dengan segenap ketulusan hatinya. Dari seorang Guru Fisika, saya bisa sedikit lebih memahami betapa mudah dan nikmatnya kehidupan yang dikaruniakan oleh Allah SWT. Lalu, melalui Mata Pelajaran apakah, Anda telah diantar untuk menemukan potongan intisari kehidupan oleh Guru Anda?

Terima kasih Bapak/Ibu Guru.
Terima kasih para Peneliti dan Ilmuwan.
Terima kasih para Filsuf & Pakar Psikologi.
Terima kasih terbaik kami, untukmu, wahai Kanjeng Nabi.
Dan jelas, terima kasih paling terima kasih untuk-Mu, wahai Rabb, Dzat yang Maha Mengaruniakan Energi.

Dan, begitulah NGAWUR saya.

__________
CATATAN: Ya. Ini adalah tulisan yang ngawur. Tidak ada jaminan kebenaran di dalamnya. Karena sesungguhnya, yang maha benar dan maha mengetahui segalanya, hanya Allah SWT. Mohon maaf apabila ada banyak kesalahan di dalamnya. Karena tulisan ini, hanya saya niatkan untuk berbagi inpsirasi. Dalam rangka memicu terkumpulnya energi positif, sekaligus meneladani para Pendidik Indonesia yang tengah semarak menebarkan inspirasi melalui tulisannya dalam program sayembara penulisan buku Adi Acarya Award 2018 | selengkapnya: www.adiacaryaaward.com

Sebarkan, hanya jika Anda merasa tulisan ini bermanfaat.

Salam hangat, jabaterat!

Lenang Manggala | Founder Nyalanesia

Untuk mengenal lebih dekat Sayembara Penulisan Buku ADI ACARYA AWARD 2018, silahkan kunjungi website www.adiacaryaaward.com

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Aleljapan
Aleljapan
3 months ago

Saya sepaham dengan apa yang Anda duga itu. Lebih dari itu kalau boleh menambahkan dugaan, bahwa: Setiap energi atomik tersebut memiliki ketentuan kadarnya hingga dapat bereaksi menjadi energi baru dan semuanya tersurat pada LAUHUL MAHFUDZ menjadi sunatullah yang merupakan peraturan terkomplit dan kompleks dari Allah SWT. Seperti halnya Allah akan menurunkan bencana pada kita (sebagai pengingat) saat kadar energi negatif itu cukup bagi Allah untuk mengizinkan (energi negatif yg terkumpul itu) berubah menjadi musibah sebagai pengingat. Mungkin hari kiamat juga demikian prosesnya. (QS AS Syura 30) Namun hanya Allah yg Maha Mengetahui seberapa besar kadar tersebut. Sebab Dia lah Sang Pencipta.

SEKOLAH LITERASI NASIONAL

Sekolah Literasi Nasional adalah program yang memfasilitasi sekolah secara utuh untuk menciptakan transformasi literasi dan pendidikan berkemerdekaan. Seluruh siswa dan guru, selama 1 tahun penuh akan didampingi untuk meningkatkan kompetensi, prestasi dan melahirkan output berupa karya, sertifikasi, dan proyek-proyek berdampak.

Program ini dirancang khusus agar sekolah dapat dengan mudah dan optimal dalam mengimplementasikan program 6 Literasi Dasar GLS, serta implementasi Project Based Learning dan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka.

GSMB NASIONAL

Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional (GSMB Nasional) adalah sebuah program pengembangan literasi sekolah terpadu, yang memfasilitasi seluruh siswa dan guru jenjang SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA/SMK untuk berkarya dan menerbitkan buku, mendapatkan pelatihan dan sertifikasi kompetensi, pendampingan pengembangan program literasi, serta kompetisi berliterasi paling bergengsi di tingkat nasional dengan total hadiah ratusan juta rupiah. Program ini telah terselenggara 7 tahun dan telah diikuti ribuan sekolah dari 35 provinsi di Indonesia.

SERTIFIKASI BNSP

Sertifikasi BNSP Selamat datang di laman Sertifikasi BNSP yang dipersembahkan oleh Nyalanesia. Bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dengan praktisi trainer/instruktur dan asesor resmi bersertifikasi BNSP.

Sertifikat BNSP adalah sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai bukti bahwa Bapak/Ibu telah memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan untuk suatu profesi.

TEACHER MASTERCLASS

Teacher Masterclass adalah program workshop intensif nasional untuk guru dan dosen guna meningkatkan kualitas diri, melalui 4 kelas eksklusif yakni Kelas Inovasi, Kelas Pemikiran, Kelas Literasi dan Kelas Transformasi, dengan konsep kegiatan edutainment yang berbasis praktik dan output karya.

NEXTGEN TEACHER ACADEMY


NextGen Teacher Academy adalah program Online Bootcamp interaktif selama 30 hari yang didesain secara khusus untuk para guru dan dosen di Indonesia. Dengan metode pelatihan yang mengedepankan pendampingan intensif, berbasis keahlian praktis dan memiliki output berupa karya nyata, program ini didedikasikan untuk melahirkan generasi baru para pendidik masa depan yang kreatif, sejahtera dan mampu memberikan dampak berkelanjutan.

Berbekal sumber daya mentor yang profesional dan hangat, 3 kelas berdampak yang bersertifikat, fleksibilitas pembelajaran, dan dukungan program berupa konsultasi, praktik, evaluasi dan komunitas berkualitas, seluruh peserta mendapat garansi 30 Hari Jadi Ahli, atau uang kembali.

Artikel
Terkait

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x