(a) Rasa
Oh, layaknya hamba yang
merindukan Tuhannya.
Tapi, apa persiapan kita
Menghadap sang kuasa?
Memang rindu …
Namun, sepertinya rindu tak nyata
Hanya lisan semata,
Hanya tulisan demi pujiannya.
Mungkin sajadah bertanya – tanya
Dimana tuannya berada?
Mengapa tidak ada yang bersujud
Menyembah tuhannya di tengah gelapnya malam.
Oh, nyatanya tuannya sedang terlelap
Indah bersama dosanya.
(b) Menjenguk Rindu
Sapaan hangat, datang
Membuka guratan masa lalu
Yang sempat menelusup hilang
Tak ingin terulang
Tapi apa daya,
Amanah begitu memaksakan
Bukan terpaksa, tetapi kewajiban.
Sekilas tumbuh pertanyaan
Apa ini jalan terbaik untuk menuju hijrah?
Kemudian istiqomah?
Dibalut dengan cobaan yang penuh hikmah
Dilanjut menjadi muslimah yang sholehah
Penuh dengan berkah
Tak ingin hilang walaupun secercah
Bersiap,
Menjadi muslih yang amanah.
(c) Deramaga Cinta
Cuaca mendukung,
Semilir hilang berayun.
Tunduk khidmat,
Datang kembali si bencana hati.
Bungkam dan risau berkolaborasi
Kalut datang merundung hati
Menyeruak dosa tak berarti
Kembali lagi,
Mengingat sang ilahi yang sempat terbuang
Sebab tak tahu diri
Bersimpuh, tersidu menyesali
Mungkin,
Sudah waktunya memperbaiki diri
Sebelum ajal datang menghampiri
Sebelum kau lupa dimana kiblat
Bagaimana ruku’ sujud yang tuma’ninah.
Dan kembali, ketempat yang haqiqi
Cantika Putri Nasution
SMP Albanna
Juara FL Denpasar 2021 Kategori Puisi