APAKAH INDONESIA BUBAR 2030?
Apakah Anda sudah tahu istilah Bonus Demografi? Tentu sudah kan? Bonus Demografi adalah saat dimana suatu negara memiliki penduduk dengan jumlah usia produktif yang jauh lebih banyak dari penduduk non-produktif. Menurut beberapa pakar, Bonus Demografi hanya dialami suatu negara sebanyak satu kali dalam sepanjang masa. Dan itu, akan terjadi di Indonesia di kisaran periode tahun 2020 hingga 2030 yang menjadi puncaknya.
Bayangkan, ketika 70% penduduk Indonesia berisi anak-anak muda dan dewasa berusia 15-45 tahun. Betapa ini akan menjadi sebuah anugerah yang luar biasa dalam upaya pembangunan bangsa. Peningkatan penduduk produktif menjadi 70% itu, berarti akan lebih banyak manusia-manusia Indonesia yang MELAKUKAN DAN MENGHASILKAN SESUATU yang berdampak besar bagi perkembangan Indonesia.
Jika yang dilakukan dan dihasilkan positif, maka kemajuan Indonesia yang luar biasa adalah yang menjadi ganjarannya. Sebagaimana optimisme yang disampaikan Presiden Joko Widodo. Namun, jika yang dilakukan dan dihasilkan adalah sebaliknya, maka problematika besar hingga potensi ‘hancurnya’ Indonesia, bisa saja terjadi sebagaimana yang dikhawatirkan Prabowo Subianto. Kita harus secara seksama dan bersama-sama memperhatikan apa yang diperingatkan oleh Pak Prabowo, sekaligus bahu-membahu mewujudkan optimisme yang ditanamkan Presiden Joko Widodo. Dengan fenomena Bonus Demografi ini, kita akan mengikuti jejak keberhasilan China dan Korea Selatan dalam memanfaatkan Bonus Demografi. Tidak seperti Afrika Selatan dan Brazil, yang dinilai gagal dalam memanfaatkannya, hingga semakin terpuruk sampai hari ini.
Untuk menghadapi bonus demografi Indonesia, maka kita harus menyiapkan Generasi Muda kita dengan sebaik-baiknya. Pendidikan saat ini tentu menjadi salah satu yang diharapkan mampu menyiapkan Generasi Emas Indonesia itu.
Kami percaya, setiap Pendidik di Indonesia sepakat dan ikut dalam upaya menyiapkan generasi emas Indonesia. Beberapa di antaranya dengan cara meningkatkan minat belajar, kompetensi, produktivitas karya dan gagasan, serta kepedulian pada bangsa melalui penanaman budaya literasi (membaca, berpikir dan menulis) pada masyarakat Indonesia. Kami percaya, Bapak/Ibu Pendidik di Indonesia memiliki semangat dan gairah untuk mengembangkan diri, berkarya dan memberi inspirasi pada anak didiknya.
Belum genap satu bulan setelah peluncuran program Adi Acarya Award 2018, sudah ada RATUSAN Pendidik yang mendaftarkan naskahnya dalam program ini. Kita patut bersyukur dan berbahagia, ini membuktikan bahwa Pendidik Indonesia adalah sosok-sosok yang memiliki semangat dan gairah dalam mengembangkan diri, berkarya, dan berprestasi!
Dalam program ini, ratusan Pendidik dari penjuru Indonesia tengah berlomba-lomba untuk berkarya dan menerbitkan naskahnya menjadi buku berstandar Nasional. Program ini diharapkan dapat membangkitkan semangat para Pendidik di Indonesia untuk berkarya dan mengembangkan diri. Dan optimisme kami itu terbukti setelah melihat animo yang luar biasa dari para Pendidik Indonesia pada program ini.
Jika sudah seperti ini, tentu kita wajar saja untuk yakin pada dunia pendidikan Indonesia, yakin pada nyala generasi muda kita di masa depan nantinya, serta yakin bahwa Indonesia akan berjaya pada tahun 2030 nantinya. Pendidik yang memiliki semangat dalam berkarya, semangat dalam meningkatkan kompetensinya, adalah teladan yang tepat bagi generasi muda Indonesia. Adalah alasan kenapa Indonesia akan semakin berjaya.
Maka, persiapkan diri Anda, kita songsong masa depan Indonesia yang lebih menyala!
___________________
Dan berikut adalah beberapa TANGGAPAN dari para Pendidik di Indonesia terkait program ini:
• “Program dari Gerakan Menulis Buku Indonesia ini merupakan program yang bagus untuk menginspirasi bagi anak didik, untuk generasi penerus bangsa, melalui tulisan.” – Widia Wahyuni, Guru Mapel (Samarinda)
• “Program Gerakan Menulis Buku Indonesia ini sangat bagus untuk meningkatkan daya kreativitas guru.” – Dian Mayasari, Guru (Papua)
• “Gerakan ini sangat membantu guru dalam menerbitkan karyanya dan menambah motivasi menulis dengan berbagai kemudahan. Gerakan ini menjadi salah satu alternatif cerdas dalam menumbuhkembangkan literasi di indonesia.” –Nining Mariyaninhsih, S. Pd, M. Pd, Guru akuntansi (Salatiga)
• “Program dari Gerakan Menulis Buku Indonesia ini membakar semangat untuk gemar menulis.” -Diah Mertianti Talkah, S. Ag, Kepala Sekolah (Kepulauan Anambas)
• “Gerakan Menulis Buku Indonesia membuat motivasi saya untuk menulis kembali bangkit.” -Istainuu latifah, Guru (Lampung)
• “Salah satu kendala yang dihadapi guru dalam menulis buku adalah menerbitkan buku. Program ini menjadi solusi menarik.” -Hendro Martono, Guru (Temanggung)
• “Luar biasa! Kegiatan ini menjadi solusi bagi guru yang ingin menerbitkan karya tetapi terbatas untuk mengurus sendiri segala sesuatunya. Kegiatan ini juga memotivasi untuk menulis dengan jangka waktu yang sudah ditentukan, terlebih ada penghargaan khusus bagi 30 karya terbaik.” – Erma Mardiyyah, Guru Muda (Bandung)
• “Program Gerakan Menulis Buku Indonesia ini merupakan langkah nyata untuk pengembangan literasi di Indonesia.” – Subagiyo, Guru (Tulungagung)
Untuk ikut memanfaatkan program dan mengetahui info selengkapnya, klik: www.adiacaryaaward.com