Langkah kaki 50 siswa terhenti. Di depan gedung Perpustakaan Republik Indonesia (RI), siswa-siswi itu terdiam. Pandangan berbinar muncul dari mata mereka. Rasa tidak percaya menjalar dari kepala hingga ujung kaki. Berdiri di depan gedung mewah 24 lantai, salah satu simbol dari budaya literasi Indonesia, membuat mereka terkesima. Hingga kemudian teriakan Ibu Yulianti Basri, Penggerak Literasi Nasional dari Nyalanesia, membuyarkan kesunyian sesaat itu. “Ayo semua bersiap berkeliling memasuki Perpusnas!”
Lelah akibat perjalanan dari pukul 6 hingga 10 pagi terbayar lunas. Rangkaian agenda kunjungan SMP Muhammadiyah Pabuaran Bogor di Perpusnas RI berjalan lancar. Kedatangan siswa dan guru SMP Muhammadiyah Pabuaran Bogor disambut dengan hangat oleh para staf Perpusnas. Sementara para guru bersalaman dan beramah tamah dengan staf Perpusnas di lobi lantai 1. Mata siswa-siswi sudah sibuk menikmati pemandangan pameran dan museum mini berisi aksara dan kertas kuno yang pernah dipakai dalam sejarah budaya literasi Indonesia. Staf pemandu dari Perpusnas pun tiba. Pemandu itu seolah tak boleh berhenti bercerita. Sepanjang perjalanan mengunjungi berbagai ruang di Perpusnas RI, pemandu selalu mendapatkan riuh pertanyaan-pertanyaan para siswa. Hingga tidak terasa, rombongan telah mengunjungi ruang teater, area budaya baca, data center, layanan koleksi buku langka, layanan audiovisual, serta kantor Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Walaupun telah merasa puas mengelilingi 24 lantai, namun pihak Perpusnas berharap bahwa siswa-siswi akan terdorong untuk mengunjungi dan memanfaatkan segala fasilitas Perpusnas lagi suatu saat nanti. Untuk itulah, para siswa dipersilakan membuat kartu keanggotaan Perpusnas RI.
Setelah berjalan-jalan dan membuat kartu keanggotaan, agenda utama akhirnya tiba juga. Rombongan dipersilakan memasuki ruang auditorium berkapasitas 1000 orang untuk menyelenggarakan peluncuran buku kumpulan cerpen berjudul Desau Daun Ketapang karya siswa-siswi SMP Muhammadiyah Pabuaran Bogor dalam program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional 2021 (GSMB Nasional 2021)
“Saya melihat sendiri mereka terharu, bahkan ada yang menangis,” kenang Ibu Yulianti Basri. Ketakjuban itu muncul kembali kala pintu auditorium dibuka. Guru dan siswa-siswi sekali lagi tak dapat menyangka apabila rombongan kecil mereka ini memiliki kesempatan meluncurkan buku di Perpustakaan RI.
Acara pun dimulai. Siswa-siswi didampingi guru duduk berjajar memenuhi 60 kursi bagian depan. Ibu Yayi Swastikaningtyas Insani dan Ibu Erni Nur Maulina selaku perwakilan staf Perpustakaan pun hadir memberikan sambutan hingga kemudian menerima buku dan plakat cinderamata dari SMP Muhammadiyah Pabuaran Bogor. Sebagai bentuk apresiasi, tiga juara sekolah dipersilakan membacakan puisi dan cerpen karya mereka di panggung.
Inisiatif Ibu Yulianti Basri berkolaborasi dengan guru koordinator SMP Muhammadiyah Pabuaran Bogor Ibu Fitri Analis untuk mengajak siswa-siswi peserta GSMB Nasional 2021 meluncurkan buku di Perpusnas RI berbuah manis. Sebagai Penggerak Literasi Nasional, Ibu Yulianti telah sukses menanamkan rasa senang dan bangga akan berkarya kepada para insan pendidik, mulai dengan mendampingi siswa-siswi SMP Muhammadiyah Pabuaran Bogor berkarya melalui program GSMB Nasional 2021. Baginya, “dengan berkarya, siswa telah menjadi pahlawan dalam memperbanyak buku bacaan untuk anak Indonesia.”
Karya buku kumpulan cerpen ber-ISBN telah menambah koleksi buku anak di Indonesia dan diluncurkan pula di Perpusnas RI. Capaian itu tak hanya membuat siswa-siswi dan guru bahagia. Namun juga menambah wawasan dan pengalaman berharga bagi Para Penyala Generasi Emas Indonesia.