Program Gebyar Literasi Tulungagung berhasil memfasilitasi total 116 sekolah dari berbagai wilayah di Kabupaten Tulungagung untuk dapat mengembangkan program literasi inovatif dengan output berbentuk penerbitan buku, sertifikasi kompetensi dan pengembangan program literasi sekolah. Program ini diinisiasi dan diselenggarakan oleh Disdikpora Kabupaten Tulungagung bekerja sama dengan Nyalanesia.
Puncak acara Gebyar Literasi Tulungagung telah sukses terlaksana secara daring melalui YouTube Nyalanesia pada Senin (23/5/2022) lalu. Pada puncak acara tersebut, diumumkan tiga sekolah juara dalam program Gebyar Literasi Tulungagung dan mendapat predikat sebagai Sekolah Percontohan Literasi Daerah.
Juara 3 Sekolah Terbaik dianugerahkan kepada SMK Negeri 2 Boyolangu dengan judul buku “Warna-warni Pesona Tulungagung” dan program literasinya adalah “Pembuatan Sudut Baca di Tiap Kelas.” Lalu Juara 2 Sekolah Terbaik dianugerahkan kepada SD Negeri 4 Kampungdalem dengan judul buku “Metafora Aksara Kota Ingandaya dan program literasinya yaitu “Budaya Cinta Baca.” Sedangkan Juara 1 Sekolah Terbaik dianugerahkan kepada SMP Negeri 1 Tulungagung dengan judul buku “Pesona Tulungagung dalam Bingkai Puisi dan program literasinya adalah “Literasi Kitab Suci, Fiksi, dan Nonfiksi.”
Sri Saktiani, selaku Koordinator Program Gebyar Literasi Tulungagung menyampaikan kebahagiaannya dapat ikut mengambil peran dalam program ini. Ia berpendapat bahwa program ini akan menguatkan langkah di masa yang akan datang untuk mewujudkan masyarakat yang literat.
“Sungguh suatu nikmat yang tak terkira, bahwa kita tergerak mengambil peran untuk mengajak terlibat peserta didik kita untuk memajukan literasi Indonesia. Gebyar Literasi Tulungagung hari ini akan menguatkan langkah kita di masa yang akan datang untuk mewujudkan masyarakat yang literat,” jelas Sri Saktiani.
Pada Senin (11/7/2022) lalu, akhirnya diselenggarakan juga simbolilasi penganugerahan juara dan peluncuran buku-buku terbaik dari tiga sekolah pemenang dalam program Gebyar Literasi Tulungagung ini. Berbeda dengan puncak acara yang diselenggarakan secara daring, acara peluncuran buku ini diselenggarakan di Aula Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Tulungagung dan dihadiri oleh perwakilan dari tiga sekolah juara, perwakilan Disdikpora Kabupaten Tulungagung, dan tim Nyalanesia.
Syaifuddin Juhri, selaku Sekretaris Disdikpora Kabupaten Tulungagung dan Drs. Suprayitno, M.Pd., selaku Kabid. Pembinaan SMP Disdikpora Kabupaten Tulungagung ikut hadir dalam acara ini.
“Manfaat acara ini tidak sekadar berupa penghargaan, namun juga mengingatkan kepada kita akan pentingnya literasi,” ujar Syaifuddin Juhri, selaku Sekretaris Disdikpora Kabupaten Tulungagung, saat menyampaikan sambutannya untuk membuka acara.
Selain penganugerahan juara dan peluncuran buku, acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni dari perwakilan tiap sekolah juara Gebyar Literasi Tulungagung.
“Acara ini diinisiasi untuk memberikan apresiasi bagi tiga sekolah terbaik dalam program Gebyar Literasi Tulungagung. Hari ini dilakukan penyerahan fasilitas juara dari Disdikpora dan Nyalanesia kepada tiga sekolah juara dalam program ini. Selain itu, dalam acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan seni dari perwakilan tiga sekolah juara dalam Gebyar Literasi Tulungagung,” ujar Raditya Pramono, selaku Ketua Pelaksana acara ini.
Ditemui terpisah, Akbar Bagus Wicaksono, selaku perwakilan Nyalanesia dan Project Manager Gebyar Literasi Tulungagung menyampaikan harapannya agar program ini dapat kembali dilaksanakan di Kabupaten Tulungagung di tahun-tahun selanjutnya, agar dapat memfasilitasi sekolah dalam pengembangan program literasinya secara berkelanjutan.
“Nyalanesia mengucapkan terima kasih dan memberi apresiasi kepada Disdikpora dan seluruh sekolah yang bergabung karena telah berhasil memfasilitasi guru-guru dan siswa-siswi untuk berkarya, mengembangkan kompetensinya, dan ikut memajukan budaya literasi di Indonesia. Diharapkan program ini dapat kembali dilaksanakan di Kabupaten Tulungagung di tahun-tahun selanjutnya, agar dapat memfasilitasi sekolah dalam pengembangan program literasinya secara berkelanjutan,” pungkas Akbar.